Kita mengetahui bahwa orang yang
berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan
masyarakat. Al quran menggelari golongan ini dengan gelar yang mulia.
Mereka digelari sebagai “Al Raaikun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul
Ilmi”(Al Imran : 18), “Al A’limun” (Al Ankabut : 43), “Al Ahya’ “
(Al Fatir : 35) dan berbagai nama baik lainnya.
Allah SWT juga berfirman dalam Al
quran “Allah akan mengakat orang- orang yang beriman yang mempunyai ilmu
diantara kamu dengan beberapa drajat” (QS. Al Mujaddallah : 11)
Dari ayat tersebut bisa kita
lihat bahwasanya orang berilmu derajatnya lebih tinggi dibandingkan dengan
orang tidak berilmu, kita sebagai kaum muslimin juga tahu bahwasanya
manusia diangkat sebagai kholifah dimuka bumi ini dikarenakan
pengetahuannya bukan karena bentuknya atau asal kejadiannya.
Sementara itu dalam surat lain
Allah SWT berfirman “ Katakanlah : Samakah orang yang berilmu dan orang
yang tidak berilmu” ( QS. Az Zumar : 9), disini Allah SWT menyuruh manusia
untuk berfikir apa orang yang beilmu dan tidak berilmu itu sama. Dengan
demikian jelah bahwa islam sangat memuliakan orang-orang berilmu karena
apa yang disampaikannya akan menjadi penerang jalan yang lurus, amalan
orang yang berilmu sama dengan amalan jihad.
Daya usaha orang untuk mencari
ilmu melalui sumber dan pancaindra yang dikaruniakan Allah SWT membimbing
seseorang kearah mengenal dan mengakui ketauhidan Robbul Jalil. Orang
menuntut ilmu sepatutnya mengenal dan mengakui keesaan Allah SWT dan
keagungannya. Hasilnya, orang yang berilmu akan tunduk, kerdil dan hina
berhadapan dennngan keagungan dan kekuasaan Allah SWT.
Orang berilmu amat menjunjung
tinggi prinsip kebenaran. Mereka tidak menafikan kebenaran dari pihak lain
dan tidak pula merasa kebenaran hanya mutlak dari dirinya. Berlapang dada
dan merendah diri adalah akhlak murni orang berilmu.
Keberanian orang berilmu adalah
hasil keyakinan teguh atas kekuatan dan kekuasaan Allah SWT. Disebutkan dalam
firmannya “sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya,
hanyalah ulama, sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha pengampun” (Fatir :
28).
Orang berilmu mengetahui
bagaimana kerusakan yang akan timbul dari amal yang tanpa ilmu,
sebagaimana yang dikatakan khalifah Umar bin Abdul Azis “barang siapa yang
beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka dia banyak merusakdaripada memperbaiki”.
Dalam kehidupan masyarakat dalam
sehari-hari kita juga dapat mengetahui apa bedanya orang berilmu dan tidak
keutamaannya adalah orang berilmu lebih dihormati dan dihargai, mereka
tidak mudah ditiipu orang lain. Tapi orang berilmu harus didasari dengan
iman karena kalau tidak ilmu itu akan lebih condong ke hal yang negatif begitu
juga sebaliknya orang beriman juga harus memiliki ilmu.
Ilmu merupakan harta abstrak
titipan Allah SWT kepada semua manusia yang akan bertambah bila terus
diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu
kepada yang membutuhkan. Jangan sombong dengan ilmu yang sedikit, Karena
jika Allah SWT berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, amalkanlah
ilmu itu sebatas yang kau mampu. Seperti pepatah “Ilmu yang tidak diamalkan
bagaikan pohon yang tidak bebuah”.
No comments:
Post a Comment