Pada suatu hari, seorang Arab Badui bertanya kepada Nabi
SAW: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon
kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?” Nabi SAW terdiam,
hingga turunlah surat Al-Baqarah ayat 186:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Didalam ayat disebutkan bahwa keberadaan Allah SWT adalah
sangat dekat, sehingga kita semua tidak perlu untuk berteriak keras ketika
memohon kepadanya. Bahkan Allah SWT lebih dekat daripada urat leher kita (Qaaf
16):
Dalam ayat di surat Al-Baqarah diatas merupakan janji Allah
SWT untuk mengabulkan doa bila kita berdoa kepadaNya. Jadi doa itu harus
dilakukan secara langsung kepadanya, tidak perlu perantara mahluk Allah yang
lain dalam berdoa. Yakinlah akan janji ini dan berprasangkalah yang baik bahwa
doa kita akan dikabulkan. Allah SWT dalam suatu hadits qudsi pernah bersabda:

“Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku”
“Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku”
Jadi berprasangkalah baik bahwa Allah SWT akan mengabulkan
doa kita, niscaya Dia akan bersama dengan harapan kita. Hal lain yang perlu
diperhatikan dalam berdoa adalah jangan tergesa-gesa. Rasulullah SAW pernah
berkata:

“Akan diterima doa siapapun yang tidak tergesa-gesa.”
“Akan diterima doa siapapun yang tidak tergesa-gesa.”
Maksudnya adalah jangan cepat berkata bahwa “Allah tidak
menerima doaku” setelah beberapa kali berdoa. Ada kemungkinan Allah SWT masih
menunda mengabulkan doa. Kita harus bersabar sampai doa kita diterima atau
Allah SWT memberikan solusi lain yang lebih baik bagi kita.
Yang menarik ayat 186 surat Al-Baqarah ini terletak diantara
ayat-ayat berhubungan tentang ibadah di bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan
bahwa didalam bulan Ramadhan kita sangat dianjurkan untuk berdoa. Bukankah
orang yang berpuasa itu doanya tidak akan ditolak seperti hadits Nabi SAW
tentang tiga golongan yang tidak ditolak doanya yaitu pemimpin yang adil, orang
yang berpuasa sampai dia berbuka dan orang yang didzalimi:



No comments:
Post a Comment