Wajibnya mencari ilmu al-Qur’an dan al-Hadits

Berdasarkan firman  Alloh :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

“Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah.” (Muhammad: 19)

Dan sabda Rasululloh صلّى الله عليه وسلّم :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: Rosululloh SAW. bersabda: “Mencari ilmu adalah suatu keharusan bagi setiap muslim”.

Dalam ayat tersebut Alloh memerintahkan agar kita mau mengerti, mempelajari, sehingga memahami bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Alloh.

Lafadz (فَاعْلَمْ) dalam ayat tersebut mengandung pengertian “ketahuilah, pelajarilah,” sehingga dapat diambil kesimpulan yang mendasar dengan hati yang sadar untuk bisa mengenal dan mengakui dengan yakin bahwa sebenarnya tiada tuhan selain Alloh yang menciptakan dan menguasai langit dan bumi seisinya, kemudian mengenal dan memahami tuntunan ibadahnya dengan mengikuti petunjuk-Nya, bukan dengan cara mengikuti reka-reka fikirannya sendiri.
Dalam hadits di atas ditegaskan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki mauoun perempuan, orang tua maupun muda, yang kaya maupun miskin, yang lajang maupun menikah, semuanya diwajibkan menuntut ilmu. Wajib dalam artian apabila dikerjakan mendapat pahala (surga) dan jika ditinggalkan/tidak dikerjakan, maka diancam dosa (neraka).
Adapun ilmu yang wajib dikaji dan dipelajari adalah al-qur’an, al-hadits, dan ilmu warits. Berdasarkan hadits :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِيْ عَبْدُ الرَّحْمٰنِ بْنُ زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ رَافِعٍ التَّنُوْخِيِّ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ؑ قَالَ الْعِلْمُ ثَلَاثَةٌ وَمَا سِوَى ذٰلِكَ فَهُوَ فَضْلٌ آيَةٌ مُحْكَمَةٌ أوْ سُنَّةٌ قَائِمَةٌ أَوْ فَرِيْضَةٌ عَادِلَةٌ. رواه أبو داود في كتاب الفرائض

Artinya: Nabi SAW Bersabda “Ilmu yang WAJIB dicari ada 3, [1] Ayat yang Menghukumi (Al-Qur’an), [2] Sunnah yang Tegak (Al-Hadist), [3] Ilmu Faraidh yang ‘Adil (Termaktub pada Al-Quran & Al-Hadist). HR Abu Dawud fi Kitabil Faraidh

Dan ancaman Alloh terhadap orang yang tidak mau mencari ilmu adalah sebagaimana riwayat berikut :

الْعِلْمِ فِى الدُّنْيَا فَلَمْ يَطْلُبْهُ وَرَجُلٌ عَلَّمَ عِلْمًا فَانْتَفَعَ بِهِ مَنْ سَمِعَهُ مِنْهُ دُوْنَهُ
 رواه ابن عساكر*
“Paling menyesalnya manusia di hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mempunyai kesempatan untuk mencari ilmu (Quran Hadits) di dunia tetapi dia tidak mencarinya. Serta seorang laki-laki yang mengajarkan ilmu (Quran Hadits), maka orang yang diajarkannya dapat mengambil manfaat (dapat mengamalkannya), selain dia (dia malah tidak dapat mengambil manfaat dari ilmu yang ia ajarkan)” (HR Ibnu Asakir).



No comments:

Post a Comment